Salah satu larangan berpuasa adalah dalam kondisi junub dengan segala sebab. Baik karena b3rhubung4n suami-istri maupun karena mimpi basah. Kondisi junub menyebabkan seseorang terhalang untuk ibadah. Dia diwajibkan mandi janabah dulu untuk menyucikan diri sebelum sholat maupun puasa.
Terdapat contoh kasus, seseorang bangun untuk makan sahur. Sementara dia dalam keadaan junub. Apakah dia harus mandi janabah dulu atau langsung makan sahur? Dikutip dari NU Online, sebenarnya orang junub tidak dilarang makan sahur. Tidak ada keharusan mana yang didahulukan antara mandi janabah atau makan sahur.
Bagi orang junub, mereka terlarang melakukan beberapa hal. Seperti dijelaskan oleh Syeikh Al Qadli Abu Syuja’ dalam kitab Matn Al Taqrib. ” Haram bagi orang junub lima hal, sholat, membaca Alquran, memegang dan membawa mushad, thowaf, serta berdiam diri di masjid.”
Dalam penjelasan di atas tidak terdapat larangan bagi orang junub untuk makan sahur. Tetapi, dianjurkan untuk mendahulukan mandi janabah, meninggat sahur adalah sunah dalam puasa. Aktivitas sahur adalah termasuk ibadah. Maka anjuran mandi janabah lebih dulu dimaksudkan untuk menghormati aktivitas sahur.
Apabila waktu yang tersedia cukup pendek sehingga tidak memungkinkan untuk mandi janabah lebih dulu, maka dianjurkan untuk membersihkan k3m4lu4n lalu berwudhu. Setelah itu dibolehkan makan sahur.
Syeikh Ibnu Hajar Al Haitami dalam kitabnya Minhaj Al Qawim Hamisy Hasyiyah Al Turmusi memberikan penjelasan sebagai berikut.
” Dimakruhkan bagi junub, makan, minum, tidur dan b3rs3tbuh sebelum membasuh k3malu4n dan berwudhu. Karena ada hadis shahih yang memerintahkan hal demikian dalam permasalahan b3rs3tbuh, dan karena mengikuti sunah Nabi dalam persoalan lainnya, kecuali masalah minum, maka dianalogikan dengan makan.”
sumber : dream.co.id dari islam.nu.or.id
0 Response to "B3rhubungan 1nt1m di Malam Ramadhan, Mandi Besar Dulu atau Makan Sahur Dulu ?"
Posting Komentar