Ayah & Bunda Inilah yang Terjadi Jika anak anak Terbiasa makan Mie Instant! Jangan dibiasakan ya bun..!!
Mie instant dapat dibeli dengan harga murah dan juga mudah didapat, mudah disajikan, dan rasanya enak, mie instan menjadi salah satu jenis makanan favorid bagi kalangan siapa saja dan paling banyak dikonsumsi baik oleh orang dewasa maupun anak-anak.
Sayangnya, mie instan dikategorikan sebagai makanan tidak sehat karena banyak mengandung garam, pengawet, hingga pewarna dan penyedab.
Bahan-bahan ini disebut-sebut dapat memberi efek buruk pada kesehatan, tetapi apakah efek yang sama juga dapat terjadi pada anak-anak kita?
Zat aditif dapat membuat anak lebih hiperaktif
Makanan instan merupakan salah satu jenis makanan yang mengandung berbagai macam zat aditif mulai dari pengawet hingga pewarna. Suatu penelitian di Inggris menemukan bahwa menghilangkan zat aditif (pengawet dan pewarna) dari makanan sekelompok anak usia 3 tahun dapat mengurangi tingkat hiperaktivitas anak. Orangtua melaporkan anaknya menjadi tidak terlalu hiperaktif, berbeda ketika makanan berpengawet disertakan kembali dalam makanan anak. Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti menyimpulkan bahwa jika tadinya terdapat 15% anak yang memiliki masalah terkait tingkah laku hiperaktif, menghilangkan zat aditif pada makanan akan mengurangi prevalensinya hingga sebesar 6%.
Konsep pola makan untuk mengurangi masalah perilaku pada anak mulai terkenal setelah pada tahun 1970, seorang ahli alergi Benjamin Feingold, MD, memperkenalkan diet yang membatasi lebih dari 300 jenis zat aditif untuk mengobati hiperaktivitas. Sejak itu penelitian terkait efek zat aditif dan perilaku terus dikembangkan.
Mie instan biasanya tinggi lemak lemak
Mie instan dan makanan instan lainnya biasanya tinggi akan lemak, terutama lemak jenuh. Anak sebenarnya membutuhkan lemak. Lemak berfungsi untuk membentuk jaringan saraf serta hormon. Tubuh juga membutuhkan lemak sebagai cadangan energi. Lemak pada makanan berfungsi untuk memberi rasa dan tekstur, tetapi lemak juga tinggi akan kalori. Jumlah lemak yang berlebih akan menyebabkan berbagai masalah kesehatan, terutama karena dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan peningkatan kadar lemak jahat dalam darah.
Anak-anak bukannya tidak mungkin memiliki kolesterol tinggi. Kolesterol tinggi pada anak terutama dapat mengakibatkan masalah kesehatan yang berhubungan dengan jantung di kemudian hari. Terlalu banyak kolesterol dapat menghambat aliran darah yang menuju ke jantung, sehingga kemudian menyebabkan jantung tidak mendapatkan cukup darah yang kaya akan oksigen. Penumpukan kolesterol ini tidak terjadi dalam waktu singkat. Sehingga jika sejak kecil anak sudah memiliki kadar kolesterol yang tinggi, bukan tidak mungkin serangan jantung dan stroke dapat terjadi pada usia relatif muda nantinya.
Anak-anak juga dapat mengalami hipertensi
Salah satu bahaya mie instan yaitu memiliki kadar garam yang relatif tinggi. Cobalah Anda periksa berapa persen kadar natrium atau sodium yang terdapat pada satu bungkus mie instan. Jika jumlah tersebut sudah cukup besar untuk orang dewasa, maka bagi anak jumlah tersebut bisa jadi melebihi kebutuhan natrium dan sodium dalam sehari. Menurut Center for Disease Control and Prevention, 1 dari 6 anak yang berusia 8 hingga 17 tahun memiliki tekanan darah yang tinggi. Meskipun efeknya tidak segera terlihat, tetapi tekanan darah yang tinggi merupakan salah satu faktor risiko penyakit jantung dan stroke.
Garam bekerja dengan cara membuat tubuh menahan air keluar dari tubuh. Kelebihan air ini kemudian mengakibatkan tekanan darah tinggi dan menimbulkan stres pada ginjal, pembuluh arteri, jantung, hingga otak. Terlalu banyak konsumsi garam dapat menyebabkan tegangan pada pembuluh arteri. Untuk meng
Sayangnya, mie instan dikategorikan sebagai makanan tidak sehat karena banyak mengandung garam, pengawet, hingga pewarna dan penyedab.
Bahan-bahan ini disebut-sebut dapat memberi efek buruk pada kesehatan, tetapi apakah efek yang sama juga dapat terjadi pada anak-anak kita?
Zat aditif dapat membuat anak lebih hiperaktif
Makanan instan merupakan salah satu jenis makanan yang mengandung berbagai macam zat aditif mulai dari pengawet hingga pewarna. Suatu penelitian di Inggris menemukan bahwa menghilangkan zat aditif (pengawet dan pewarna) dari makanan sekelompok anak usia 3 tahun dapat mengurangi tingkat hiperaktivitas anak. Orangtua melaporkan anaknya menjadi tidak terlalu hiperaktif, berbeda ketika makanan berpengawet disertakan kembali dalam makanan anak. Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti menyimpulkan bahwa jika tadinya terdapat 15% anak yang memiliki masalah terkait tingkah laku hiperaktif, menghilangkan zat aditif pada makanan akan mengurangi prevalensinya hingga sebesar 6%.
Konsep pola makan untuk mengurangi masalah perilaku pada anak mulai terkenal setelah pada tahun 1970, seorang ahli alergi Benjamin Feingold, MD, memperkenalkan diet yang membatasi lebih dari 300 jenis zat aditif untuk mengobati hiperaktivitas. Sejak itu penelitian terkait efek zat aditif dan perilaku terus dikembangkan.
Mie instan biasanya tinggi lemak lemak
Mie instan dan makanan instan lainnya biasanya tinggi akan lemak, terutama lemak jenuh. Anak sebenarnya membutuhkan lemak. Lemak berfungsi untuk membentuk jaringan saraf serta hormon. Tubuh juga membutuhkan lemak sebagai cadangan energi. Lemak pada makanan berfungsi untuk memberi rasa dan tekstur, tetapi lemak juga tinggi akan kalori. Jumlah lemak yang berlebih akan menyebabkan berbagai masalah kesehatan, terutama karena dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan peningkatan kadar lemak jahat dalam darah.
Anak-anak bukannya tidak mungkin memiliki kolesterol tinggi. Kolesterol tinggi pada anak terutama dapat mengakibatkan masalah kesehatan yang berhubungan dengan jantung di kemudian hari. Terlalu banyak kolesterol dapat menghambat aliran darah yang menuju ke jantung, sehingga kemudian menyebabkan jantung tidak mendapatkan cukup darah yang kaya akan oksigen. Penumpukan kolesterol ini tidak terjadi dalam waktu singkat. Sehingga jika sejak kecil anak sudah memiliki kadar kolesterol yang tinggi, bukan tidak mungkin serangan jantung dan stroke dapat terjadi pada usia relatif muda nantinya.
Anak-anak juga dapat mengalami hipertensi
Salah satu bahaya mie instan yaitu memiliki kadar garam yang relatif tinggi. Cobalah Anda periksa berapa persen kadar natrium atau sodium yang terdapat pada satu bungkus mie instan. Jika jumlah tersebut sudah cukup besar untuk orang dewasa, maka bagi anak jumlah tersebut bisa jadi melebihi kebutuhan natrium dan sodium dalam sehari. Menurut Center for Disease Control and Prevention, 1 dari 6 anak yang berusia 8 hingga 17 tahun memiliki tekanan darah yang tinggi. Meskipun efeknya tidak segera terlihat, tetapi tekanan darah yang tinggi merupakan salah satu faktor risiko penyakit jantung dan stroke.
Garam bekerja dengan cara membuat tubuh menahan air keluar dari tubuh. Kelebihan air ini kemudian mengakibatkan tekanan darah tinggi dan menimbulkan stres pada ginjal, pembuluh arteri, jantung, hingga otak. Terlalu banyak konsumsi garam dapat menyebabkan tegangan pada pembuluh arteri. Untuk meng
0 Response to "Ayah & Bunda Inilah yang Terjadi Jika anak anak Terbiasa makan Mie Instant! Jangan dibiasakan ya bun..!!"
Posting Komentar