BERITA Surabaya Hari ini Populer: Pasangan Belum Nikah Kena Razia dan Penyebab COVID-19 Jatim Naik

SURYA.co.id - Berita Surabaya hari ini populer edisi Jumat 22 Mei 2020 merangkum sejumlah berita menarik di Surabaya dan sekitarnya.

Berita Surabaya hari ini populer diawali dengan pasangan muda-mudi yang belum berstatus suami istri terkena razia di rumah kos.
Pasangan yang masih pacaran itu tak berkutik, setelah kedapatan berduaan di dalam kamar kos saat Forpimka Pademawu melakukan razia.



Selain itu, berita tentang penyebab kasus positif COVID-19 di Jawa Timur naik juga terangkum dalam Berita Surabaya hari ini populer.
Hal ini dibeberkan oleh Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jawa Timur Joni Wahyuhadi.
Berikut ulasan selengkapnya :
1. Pasangan Belum Nikah Kepergok Berduaan di Kamar Kos
Pasangan muda-mudi yang kedapatan berduaan dalam kamar kos saat berada di Polsek Pademawu Pamekasan, Rabu (20/5/2020) malam. (tribun jatim/kuswanto ferdian)
Pasangan muda-mudi yang belum berstatus suami istri, terkena razia di rumah kos Jalan Nugroho, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan, Madura, Rabu (20/5/2020) sekitar pukul 22.45 WIB.
Pasangan yang masih pacaran itu tak berkutik, setelah kedapatan berduaan di dalam kamar kos saat Forpimka Pademawu merazia sejumlah rumah kos.
Dalam razia gabungan itu, tampak Camat Pademawu, Kapolsek Pademawu, Kasi Trantib Satpol PP, angota Koramil dan anggota Polsek Pademawu turun langsung dalam razia ke sejumlah rumah kos kali ini.
Petugas gabungan tersebut, menyasar tiga lokasi rumah kos untuk dilakukan razia.
Rumah Kos di Desa Buddagan, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan.
Rumah Kos di Kelurahan Lawangan Daya, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan.
Rumah Kos di Jalan Nugroho, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan.
Kanit Intel Polsek Pademawu, Aiptu Irwan mengatakan, saat berada di dalam kamar kos, pasangan itu sedang duduk, serta memakai baju lengkap.
Saat diinterogasi, si pria mengaku hanya numpang menginap sebentar di kos pacarnya.
Sebab, sewaktu pagi harinya, berdasar pengakuan si pria, usai mengantar sang pacar ke kosnya dia sedikit agak lelah.
"Kosannya itu milik yang perempuan. Yang perempuan bekerja sebagai SPG," kata Aiptu Irwan, Kamis (21/5/2020).
Selain itu, Aiptu Irwan menjelaskan, saat keduanya dimintai Kartu Tanda Pengenal (KTP), ternyata diketahui belum menyandang status sebagai suami istri.
Kata dia, si pria berinisial WPU, yang kesehariannya bekerja sebagai karyawan swasta, warga Jalan Samsul Arifin, Kelurahan Polagan, Kabupaten Sampang.
Sedangkan si perempuan berinisial NH, seorang mahasiswi, warga Jalan Delima Pandiyan, Kelurahan Gunung Sekar, Kabupaten Sampang.
"Mengetahui keduanya bukan pasangan suami istri, jadi kami langsung bawa ke kantor dan kami periksa lebih lanjut," ujarnya.
"Setelah itu kami beri pembinaan. Selepas diberi pembinaan, kami buatkan surat pernyataan untuk keduanya, yang berisi tulisan tidak berbuat begitu lagi dan segera meninggalkan kosnya," tambahnya.
Saat ini, kata Aiptu Irwan, NH sudah diantarkan kembali oleh anggotanya ke rumah kosnya.
Namun yang laki-laki, kata dia disuruh langsung pulang ke rumahnya.
"Ini masih razia permulaan. Nanti kami ke depan akan melakukan razia kembali ke sejumlah rumah kos yang ada di wilayah Pademawu," tutupnya.
2. Beberapa Penyebab Melonjaknya Kasus Covid-19 di Jatim
Dirut RSUD dr Soetomo Surabaya Joni Wahyuhadi (tribun jatim/sofyan arif candra)
Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur Joni Wahyuhadi mengatakan peningkatan jumlah penumpang datang dan berangkat melalui bandara di Jawa Timur meningkat pesat.
Per hari ini, Kamis (21/5/2020), jumlah penumpang pesawat udara yang datang dan berangkat dari Bandara Juanda mencapai 1.400 hingga 1.500 an orang per hari.
Padahal saat awal penerbangan kembali dibuka layanannya untuk masyarakat jumlah penumpang pesawat udara yang datang dan berangkat dari Juanda Jatim hanya 27 hingga 30 orang per harinya.
Hal ini dikatakan Joni menjadi salah satu penyebab atau faktor tingginya penambahan kasus baru terkonfirmasi positif covid-19 di Jatim.
Di mana hari ini penambahan kasus baru covid-19 di Jatim mencapai 502 kasus.
"Salah satu faktor naiknya kasus terkonfirmasi positif covid-19 di Jatim selain penambahan dari PDP yang cukup banyak yaitu 53,3 persen, ternyata mobilitas penumpang udara yang berangkat dan datang ke Jatim meningkat banyak," kata Joni.
Hal tersebut menjadi potensi penyebab penularan virus karena seharusnya ada kedispilinan tinggi untuk bisa menekan laju pertambahan kasus covid-19 harus dilakukan jika ingin pandemi berakhir.
"Data dari bandara Juanda menyebut sekarang ada 1.400 penumpang hingga 1.500 penumpang yang datang dan berangkat dari dan ke Jatim. Walaupun sudah dilakukan screening tapi ini juga menjadi faktor yang bisa menaikkan kasus corona virus di Jatim," tegas Joni.
Sebab virus ini tidak bisa menyebar sendiri melainkan dibawa oleh orang yang terinfeksi dari satu tempat ke tempat yang lain. Penambahan kasus yang melonjak hari ini yaitu mencapai 502 kasus baru dikatakan Joni harus menjadi warning bagi seluruh masyarakat untuk meningkatkan kedisiplinan.
"Kalau kendaraan yang keluar masuk Surabaya terbilang stabil tidak adan yang naik atau turun secara drastis. Tapi yang dari jalur udara ini yang harus jadi perhatian," ucapnya.
Dari Pemprov Jawa Timur dikatakan Joni ada upaya yang dilakukan. Yaitu 3T yang merupakan treatment, tracing dan test. Tes yang masif menjadi salah satu yang menjadi langkah yang diupayakan Pemprov Jatim melalui laboratorium yang ada.
"Semakin banyak tes yang kita lakukan, maka semakin banyak juga orang yang diketahui terinfeksi covid-19," tegasnya.
3. Wali Kota Risma Terima Bantuan 30 Ventilator
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat menerima bantuan ventilator, Rabu (20/5/2020). (Foto Istimewa)
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyalurkan bantuan ventilator yang diterima Pemkot kepada beberapa rumah sakit.
Ventilator itu merupakan sumbangan dari Gesit Foundation yang dipimpin oleh Jacob Soetoyo.
Jacob Soetoyo sendiri diketahui merupakan salah satu sahabat dari Megawati Soekarnoputri.
Bantuan yang berjumlah 30 unit itu secara simbolis diserahterimakan, Rabu (20/5/2020).
"Bantuan dari sahabatnya Bu Mega," kata Risma.
Risma mengatakan dirinya mengenal sahabat dari Ketua Umum PDIP itu lantaran dulu sering ketemu di Yayasan Kebun Raya Indonesia.
Kata Risma, saat itu tengah persiapan untuk Kebun Raya Mangrove.
Risma mengaku kaget saat dirinya diberitahu bakal diberikan bantuan ventilator beberapa waktu lalu.
Jumlahnya pun tak disangka Risma, yakni mencapai 30 unit.
Apalagi, Jacob Soetoyo sendiri yang tiba-tiba menawarkan bantuan ventilator itu.
"Beliaunya menawarkan, Bu saya punya ventilator, nanti Bu Risma saya bantu 30 unit, ya kaget aku, padahal dua aja sudah senang, ini sampai 30," ujar Risma menceritakan.
Bantuan itu bakal sangat membantu lantaran beberapa kasus yang terjadi, dilaporkan kekurangan ventilator.
Risma mengaku, akan melihat rumah sakit mana saja yang kekurangan ventilator ini, sehingga nantinya yang kekurangan akan dibantu.
Sejauh ini, dikabarkan sudah ada Rumah Sakit Husada Utama karena memang banyak merawat warga Kota Surabaya.
Selain itu, sebagian di BDH dan RSUD dr Soewandhie, termasuk pula nanti di Asrama Haji Surabaya.
Ventilator ini diketahui, untuk pasien Covid-19 yang terbilang ringan atau pada tahap awal.
Ventilator serupa ternyata 60 persen juga dipakai di Wuhan saat masa pandemi.

Stefanini, salah satu staf Gesit Foundation saat mengantarkan bantuan itu mengungkapkan, bantuan tersebut merupakan bentuk peduli kemanusiaan di masa pandemi ini.
Selain 30 unit ventilator, pihaknya juga menyumbangkan 10 ton beras ke Pemkot Surabaya.(Kuswanto Ferdian/Fatimatus Zahro/Yusron Naufal/Putra Dewangga/Surya.co.id)

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "BERITA Surabaya Hari ini Populer: Pasangan Belum Nikah Kena Razia dan Penyebab COVID-19 Jatim Naik"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel